Abstrak
Wawasan nusantara adalah cara pandang
terhadap suatu kondisi bangsa. Aspek yang terdapat pada wawasan nusantara yaitu
fisik atau wilayah dan sosial. Fisik atau wilayah Indonesia terdiri dari
sejumlah pulau sehingga sering disebut wilayah kepulauan dan berdampak pada
prilaku seseorang. Sedangkan sosial yaitu bergantuk pada aspek politik,
ekonomi, sosial, budaya dan Hankam yang sedang berlangsung saat ini. Dari
kelima aspek tersebut yang paling berkuasa saat ini adalah ekonomi, karena
ekonomi makro dapat mengendalikan politik dan hukum. Pada mulanya kehidupan
Negara ditentukan oleh Hukum lalu di bawahi dengan Ekonomi san Politik. Ekonomi
dan politik berada sejajar karena Hukum seharusnya tidak bisa dikendalikan oleh
ekonomi maupun politik. Ekonomi, politik dan Hukum, ketiga aspek tersebut tidak
sembarangan dijadikan aspek tetapi mempunyai makna contoh Hukum yaitu mengatur
Negara menjadi tertib, Ekonomi yaitu berkaitan dengan tujuan Negara atau
kesejahteraan, sedangkan Politik yaitu berkaitan dengan kekuasaan. Negara lain
bisa maju karena telah menerapkan dan melaksanakan aspek ini dengan baik.
Antara kondisi fisik dan sosial pasti
akan terjadi perbedaan, perbedaan itu memang di perlukan oleh wawasan nusantara
agar terwujudnya kesatuan.
Pendahuluan
A.
Latar belakang
wawasan nusantara
1. awasan nusantara = wawasan nasional
2.
Nasional =
beraneka ragam kehidupan
3.
Keanekaragaman = wawasan beragam dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dipengaruhi oleh kebenaran hakiki dari Tuhan dan
akal pikir yang menumbuhkan perbedaan.
4.
Untuk mewujudkan
cara pandang berbangsa dan bernegara perlu diperhatikan:
a.
Bumi atau ruang
bangsa.
b.
Jiwa, tekad dan
semangat manusia atau rakyat.
c.
Lingkungan
sekitar.
5.
Wawasan
nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategi dengan pengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
B.
Teori kekuasaan
wawasan nusantara
1.
Paham Kekuasaan
a.
Machiaveili,
XVII à The Prince
b.
Napoleon
Bonaparte, XVII à
perang total seluruh kekuasaan Nasional
c.
Jendral
Clausewitz, XVII à
perang kelanjutan politik
d.
Feverbach dan
hegel, XVII à
keberhasilan ekonomi dan melakukan ekspansi à kolonialisme dan imperalisme à VOC
e.
Lenin, XIX à perang atau pertumpahan darah atau revolusi di
seluruh dunia adalah sah à
G30SPKI
f.
Lucian W. Pye
& Sidney à
political culture and political development (kemajuan berakal pada kebudayaan)
2.
Teori Geopolitik
a.
Fredrich Ratzel à prtumbuhan, kekuasaa , unggul, Mencari.
b.
Ruddf Kjellien à satuan biologis, sistem politik, kebutuhan kedalam
dan keluar.
c.
Karl Haushofer à Imperium daratan mengajar imperium maritim
imperialism, strategi perbatasan.
d.
Sir Halford
Marchinder à
penguasaan daerah jantung (Eurasia, Eropa, dan Asia)
e.
Sir Walter
Ralegh and Alfred Thyer Mohan à
Wawasan Bahari
f.
W. Micthel, A.
Saversky, Giulio Douhet and John friderik Charles Fuller à wawasan dirgantara
g.
Nicholas J.
Spykman à
wawasan kombinasi, darat, maritime dan dirgantara.
C.
Dasar Pemikiran
Wawasan Nusantara
1.
Latar belakang
pemikiran berdasarkan Falsafah Pancasila
2.
Latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan nusantara
3.
Latar belakang
pemikiran aspek sosial budaya bangsa Indonesia
4.
Latar belakang
pemikiran aspek kesejahteraan bangsa Indonesia
D.
Implementasi
Wawasan Nusantara
1.
Aspek Fisik
Kewilayahan
2.
Aspek sosial,
politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam
E.
Prospek
Implementasi Wawasan Nusatara
1.
Global paradox
memberikan pesan bahwa Negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya
kepada rakyatnya.
2.
Borderless Word
dan the End Of National State mengatakan bahwa batas wilayah geografi relative
tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut.
Selanjutnya pemerintah daerah perlu di beri peranan yang lebih berarti.
3.
Laster Thurow
dalam bukunya The Future Of Capitalism memberi gambaran bahwa strategi baru
kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu
(kelompok) dan masyarakat banyak serta antara Negara maju dan Negara
berkembang.
4.
Hezel Handerson
dalam bukunya Building Win Win World mengatakan bahwa perlu ada perubahan
nuansa perang ekonomi menjadi masyarakat dunia yang bekerja sama memanfaatkan
teknologi yang bersih lingkungan serta mewujudkan pemerintahan yang lebih luas
demokratis.
5.
Ian Marsion
dalam bukunya The Second Curve menjelaskan bahwa dalam era baru timbul adanya
peran pasar, konsumen, dan teknologi baru yang lebih besar yang membantu
terwujudnya masyarakat baru.
F.
Keberhasilan
Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara menjadi pola dalam cara berfikir,
bersikap dan bertindak dalam menyikapi dan menangani kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara:
1.
Mengerti,
memahami dan menghayati hak dan kewajiban warga Negara serta hubungan warga
Negara dengan Negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah
air berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
2.
Mengerti,
memahami dan menghayati bahwa didalam menyelenggarakan kehidupan Negara
memerlukan konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai warga Negara yang
memiliki Wawasan nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional.
Analisis
Wawasan nusantara sama seperti wawasan
nasional yaitu bagaimana cara masyarakat Indonesia melihat kondisi bangsa saat
ini yang multikultur. Wawasan nusantara diperlukan untuk mengenali diri bangsa
Indonesia berarti masyarakat yang mengenali diri bangsa Indonesia akan
mengetahui segala macam yang berkaitan dengan Indonesia.
Adapun jika kita sebagai warga Negara
mengetahui setiap yang berkaitan dengan Bangsa Indonesia maka kita mengetahui
apa kelemahan Bangsa Indonesia. Berikut ini beberapa kelemahan Bangsa
Indonesia:
1.
Malas à karena sumber daya alam yang berlimpah
mengakibatkan warga Negara terlalu bergantung pada kekayaan alam yang ada
sehingga tidak memanfaatkan atau mengolahnya secara maksimal.
2.
Tidak disiplin
atau tidak efisien à
tidak bisa menghargai waktu dengan baik.
3.
Boros à karena sumber daya alam yang melimpah, mereka tidak
mementingkan bagaiman kedepannya, mereka hanya melihat apa yang ada di depan
mata.
Pola berfikir dalam menyikapi dan
menangani kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yaitu mengerti,
memahami, menghayati lalu mengamalkan. Apabila salah satu diantarannya tidak di
terapkan maka tidak akan berjalan dengan baik. Contohnya menghayati tanpa
memahami dalam kegiatan solat, maka solat tersebut tidak akan mengerti maknanya
untuk apa solat.
Kesimpulan
Wawasan nusantara sangat penting bagi
warga Negara, karena berkaitan dengan cara pandang warga Negara terhadap
negaranya. Aspek yang berkaitan dengan wawasan nusantara ada dua yaitu Aspek
Fisik dan Aspek Sosial, yang terjadi pada kondisi fisik dan sosial yaitu
perbedaan yang diperlukan untuk terwujudnya kesatuan. Adapun kelemahan bangsa
Indonesia yaitu malas, boros, dan tidak disiplin atau tidak efisien.