selamat pagi pembaca..
mungkin
diantara kalian ada yang pernah mengalami rasa suka dan kagum terhadap
orang yang bertugas sebagai komisi disiplin? atau bahkan kalian pernah
menjalin hubungan kasih dengan komisi disiplin??
seorang
komisi disiplin memang bertugas mendisiplinkan orang-orang yang lalai
atau tidak disiplin, namun cara menyampaikannya saja yang terkadang
lebay, lebay disini diartikan suka mencari kesalahan atau memperingati
dan memberitahu dengan cara membentak-bentak, bahkan dibuat kaget.. bagi
orang yang tidak kuat mental mungkin dia sudah meneteskan air mata..
komisi
disiplin hanya menyalankan tugasnya dengan baik pada saat itu, namun
dalam kehidupan sehari-hari sikap dan sifatnya tentu berbeda.. mereka
ramah, baik dan gampang membuat suasana ramai..tak jarang banyak yang
tipikat hatinya oleh mantan komisi disiplin..
namun
tau kah kalian jika, sikap dan sifat seorang komisi disiplin yang
terkadang lebay itu benar-benar nerap di kehidupan sehari-hari..
bagaimanakah rasanya setiap hari di bentak, di galakin dan di
marah-marahin?? ga terbayang kan rasanya bagaimana.. -,-
berikut ini sebuah suara hati yang tak berani ku ucapkan kepada sang komisi displin yang ku kenal..
Sebuah tugas yang kau pilih memang berat, menjadi seorang pendisiplin
bagi orang lain. kau mencontohkan berbagai sikap displin dan selalu tak
pernah salah di depan orang lain terkadang membuatmu lupa, akan sikap
manusia yang tak luput dari kesalahan.
kau yang berpura-pura
bersikap galak, selalu marah-marah dan suka membentak membuat semua
orang yang berada di sampingmu dan sekitarmu merasa takut.
aku yakin..
itu hanya untuk sebuah tugas,
dan aku hanya minta..
tolong sikap galak, marah-marah, dan suka ngebentaknya jangan dibawa ke kehidupan sehari-hari.. :)
aku juga tau,,
Kamu pasti tau rasanya dibentak, dimarah-marahin dan di galakin sama
orang lain itu ga enak, apalagi di gtuin sama orang yang ada perasaan,
suka.
aku paham..
kamu menyukai peran tersebut, bahkan kamu sangat menyukai peran
tersebut, itu semua terlihat dari wajahmu yg semangat saat
menceritakan kamu masuk dalam komisi disiplin kepadaku.
tapi bagiku..
Semua berbanding terbalik dengan yang kamu rasakan.
Dari awal aku tak suka kamu memilih tugas itu, karna yang ku takutkan
yaitu kamu disumpah serapah sama oranglain atas sikap pura-pura itu atau sifat tersebut nerap
dalam diri kamu. Namun senyuman yang terukir diwajahmu itu meluluhkan
hati ini, dengan sedikit keraguan yang ku miliki, aku mengangkukan kepala dan mencoba
ikut
tersenyum meyakinkan hati dan pikiran, bahwa semua itu akan baik-baik saja.
Hari-hari setelah kau menceritakan itu berlalu, namun hari-hari itu pun kian dilalui dengan
rasa was-was akan sikap tersebut kebawa dalam kehidupan. namun bibirmu
selalu meyakinkan hal itu tak akan terjadi.
Pada akhirnya hari dimana yang kutakutkan pun
terjadi, dimana kamu memaikan peran dihadapanku..
Hari itu kita bertemu, setelah liburan panjang.. saya
berjumpa dengan wajah yang berseri-seri..
ku sapa dirimu dengan penuh kehangatan namun tak ada jawaban..
Kualihkan pandangan keraut wajahmu, tak kutemukan senyuman sedikitpun diraut wajahmu yang ada
hanya emosi yang tertahan, tak pernah ku melihatmu seemosi itu,.
kemarahan yg tak bisa di bendung akhirnya meluap.. sepanjang pertemuan tak henti-hentinya kau memaki, menyalahkanku atas sikapku yang mengulur-ngulur waktu pertemuan.
jika di ibaratkan saat itu aku
bagaikan santapan lezat yang tak berkutik dihadapan sang harimau, aku
hanya diam, ketakutan. Dan kamu terus bertindak layaknya harimau yg
ingin menerkam, mencabik-cabik setiap dagingnya. (ah lebay banget) :D
tak ingin terlihat lemah aku pun mencoba tak ingin menangis di
depannya,. (begitukan perempuan?) :D so walaupun di galakin seperti itu
berusaha mencairkan suasana tetap kulakukan.. eh malah dibilang ga
serius, oke aku hanya bisa diam mendengarkannya bicara. Semenjak
kejadian tersebut kita sering bertengkar karena hal kecil..
sampai beberapa hari yang lalu bertemu di sebuah kafe pun kita masih saling diem, malah lebih dominan bertengkar, sampai ada beberapa orang yang merhatiin kita saling diem.
entahlah sampai kapan kamu memerankan peran itu, aku hanya ingin peran itu cepatlah usai.. dan jika ku tak ingat sebuah komitmen mungkin aku akan menyerah dan memilih menyudahi permainan ini.
sebuah kata terakhir...
ada luka yang sulit diobati dengan kata maaf, luka
tetaplah luka yang memiliki bekas. :)