pukul 11 siang. Sendiri menanti seorang teman disebuah gang kecil disekitar untirta.
Aku duduk terdiam diatas kuda besi, sesekali mataku melirik spion yang
terpasang. Tak ada siapapun hanya angin yang mengayunkan dedaunan..
*beberapa menit kemudian*
"Neng?, nunggu siapa?"
Aku tersentak kaget, mencari sumber suara. Dan kutemukan sesosok kakek
paruh baya sedang menuntun sepedah tuanya telah berada di sampingku.
Entah apa yang kupikirkan, sehingga tak sadar ada seorang kakek paruh baya berada berjalan menghamipiriku.
"Eh, nunggu temen kek" kutatap sekilas wajah kakek paruh baya
tersebut, wajah yang sudah tak lagi mengencang, wajah dengan salah satu
bola mata tertutupi lemak berwarna putih, orang-orang biasa menyebutnya
katarak. sedih yang terasa saat melihat wajah kakek paruh baya tersebut.
Aku kembali terdiam, kini tatapan ku kualihkan menelusuri
sekeliling tempat ku berada. Ketika diri ini masih terpaku, kakek paruh
baya tersebut kembali membuka mulut.
"neng, kalau mau pergi-pergian
atau mau mengawali kegiatan apapun jangan lupa baca 3 kali bismillah, 3
kali solawat, dan 3 kali surat al falaq. Apabila suka di baca insya
allah dimudahkan untuk pergi ketanah suci." Kakek itu menatapku dengan
mata penuh keseriusan. seketika suasana menjadi sunyi. Aku mengangguk-
anggukan kepala dan tersenyum pertanda "iya".
Kakek itu pun
bercerita sedikit tentang didaerahnya ada orang tak mampu lalu dia
mengamalkan amalan yang tadi dia bilang. Senang rasanya bisa
mendengarkan cerita dari kakek paruh baya tersebut namun kulihat dari
jauh seseorang dengan postur tubuh yang tak asing dimataku jalan
menghampiri tempatku menunggu. Melambaikan tangannya dan terseyum
kepadaku. Dia adalah teman yang kutunggu akhirnya datang.
"Kek temen saya sudah datang, saya pamit yah kek" mematap kakek tersebut dan tersenyum ramah kepadanya.
"Iya neng tapi inget yah amalan yang tadi saya sampaikan dijalankan"
Aku hanya mengangguk dan mengucapakan salam lalu pergi.