Bismillahirohmanirohim..
Ku awali tulisan ini
Dengan mengucap nama Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang..
Dimana Engkaulah satu-satunya Zat yag dapat
mengasihi Umatnya tanpa Pamprih dan tak pandang bulu, Engkaulah satu-satunya
Zat yang mengerti dimana umatnya membutuhkan sesuatu.
Dan Engkaulah satu-satunya Zat Maha
Penyayang, dimana Engkau selalu memberikan rasa sayang kepada setiap Umat yang
membutuhkan, Engkau tak pernah membiarkan Umatnya sendirian tanpa rasa sayang.
November, bulan yang ku awali dengan
pengibaratan sebuah batang tanaman. Dimana ada dua buah batang tanaman, salah satu
dari tanaman itu berbentuk halus, licin namun tak menghasilkan berbunga dan
satu lagi bertekstur berduri namun dapat menghasilkan bunga. Memilihi jalan
dengan pengibaratan seperti itu tidaklah mudah, manusia akan selalu memilih
jalan halus, licin dan menghasilkan bunga.
Bagaimana bisa mendapatkan bunga yang indah tapi
tak perlu perjuangan dalam mengambilnya?
-------------
Jujur ga tau mau nulis apa di dalam tulisan
ini. Aku bukanlah seorang penulis handal yang dapat menyembunyikan setiap
kejadian dalam sebuah kisah dimana penulis mampu membuat para pembaca terkesima
dan menghasilkan pujian, aku lebih menyukai kritikan/ejekan seperti:
Alay..
*kalian tau kan alaynya saya bagaimana?,
bedakan sama kealayan orang-orang? Dan kadang, udah tau alay eh ada yang
ngikutin. Kan aneh.*? hehehe
atau baperan?
.
Silahkan kalian berkritik.
Karena setiap perkataan dari kalian, akan
membuat saya lebih berfikir lebih untuk memahami perkataan kalian.
Tenang kritikan seperti itu ga akan membuatku
marah, karena setiap manusia memiliki banyak kekurangan, dan mungkin
kekuranganku menurut kalian tapi bagiku itu adalah kelebihan.
Dimana melalui ke alayan dapat berkreasi,
karena saya bukanlah orang kreatif dalam bekarya.
Dan sifat baperan itu, membuat saya rajin
intropeksi diri, mengenali sifat orang agar lebih berhati-hati dalam bertindak terhadap
orang lain.
Ibarat kata “kita tidak mau di giniin,
makanya kita tidak boleh bersikap seperti ini kepada orang lain.”
Apabila kalian melihat saya menangis karena
kritikan tersebut.
Maka..
Biarkan saja saya menangis,,
Menangis bukan karena kata-kata yang terlalu
tajam,,
namun karena
emosi naruli perempuan yang sedang labil.
Tidak perlu lebaii,,
Dengan cara mengaku salah, seharusnya apabila
tau salah lantas mengapa kalian masih melakukan hal tersebut?? (?)
Semua sudah terjadi..
Kalian hanya perlu..
menunggu,,
dalam hitungan detik maka saya akan tersenyum
bahkan tertawa.
*Seorang malaikat dunia bermata sipit dan
berkulit kuning langsat yang mengajariku tertawa saat menangis, malaikat dunia
yang tak ingin melihat diriku terlalu larut dalam tangisan.*
--------------
Entah, sampai tanggal 19 november ini, aku
belum mengetahui jalan mana yang sedang ku jalani. Satu hal, terimakasih buat Allah,
karena melalui tulisan ini saya sadar.
Inilah yang kurasakan tentang Engkau yang
Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang, dimana Engkau selalu mengasihiku melalui
kritikan agar sadar tentang kasih yang engkau berikan dan Engkau selalu
kirimkan malaikat dunia yang begitu menyayangiku dalam kesulitan.