Thursday 9 January 2014

secuil kisah tentangmu..

Sikapmu yang begitu aneh dan tak bisa ditebak. Membuatku menerka nerka apakah kamu menyimpan perasaan yang sama atau hanya aku yang merasakan perasaan ini, aku dengan segala kekuatanku terus mencoba melawan perasaan ini. Perasaan yang tak aku mengerti perasaan apa ini sebenarnya. Aku merasa aneh ketika didekatmu, merasa tak bisa berkutik dan rasanya ingin tersenyum ketika melihat senyum di wajahmu. Perasaan ini sangat aneh. Sungguh aneh.
    Sampai akhirnya aku menjadi takut apabila perasaan ini akan menggangu pertemanan kita, yak pertemanan kita yang sudah sangat dekat, tiba-tiba harus rusak karena perasaan ini, ah aku tak ingin ini terjadi. Ini ga boleh terjadi.!!
     Menjadi temanmu itu sudah lebih dari cukup, karena ketika kita berteman, aku masih bisa menghabiskan waktu denganmu. Walaupun hanya dengan status “TEMAN” itu terasa lebih menyenangkan dari pada aku melihat kamu sedang jalan berdua dengan perempuan lain atau sedang mencoba mendekati perempuan lain, dan ketika itu juga aku harus bilang kalian cocok atau kalian serasi, itu akan terasa perih dibagian sini (red:perasaan) namun aku tak berhak mencemburuimu karena aku “HANYA TEMAN” bagimu, teman yang seharusnya tak menyimpan perasaan apapun, mungkin saat itu pula aku akan mencoba pergi menjauh darimu, dan membiarkan perasaan aneh ini menjadi sepengal kisahku. :”)

Thursday 2 January 2014

coretanku untuk mamah dan papah

Terimakasih Mamah dan Papah yang telah merawatku, menjagaku, dan menasehatiku hingga saat ini, kritikan kalian yang jujur dan saran kalian yang membangun. Ah, kalian itu bagaikan Malaikat dunia bagiku.
      Maaf jika hingga sampai detik ini aku sering buat kalian menangis, membuat kalian marah, dan membuat kalian kecewa. Maaf juga hingga saat ini aku belum sukses menjadi anak yang solehah, aku masih belajar menjadi seperti itu.
      Mah, Pah, terimakasih telah menyekolahkan ku hingga bangku perkuliahan, aku tau harapan kalian begitu besar kepadaku untuk menjadi orang yang sukses di dunia maupun akhirat, dan maaf ketika aku duduk diperkuliahan aku sering menghabiskan uang kalian untuk kesenangan pribadiku walapun aku tau pengorbanan untuk mendapatkan uang itu tak semudah membelanjakannya. akupun sering membuat kalian khawatir karena sering banget pulang malem, dan sering merepotkan kalian untuk mengantar jemputku dikala pagi, siang, sore bahkan malam.
      Mah, Pah, terimaksih telah mendengarkan ceritaku setiap harinya, yang mungkin membuat kalian bosan mendengarkannya, ketika ceritaku diulang berulang kali, terimakasih atas semangat yang selalu kalian berikan kepadaku ketika semangatku menurun dan ketika ada air mata di pipi. terimakasih Mamah, Papah.
      Mah, Pah, jangan pernah bosen yah menegur, menasehati dan memarahiku, kerena terkadang aku merindukan itu semua. Seandainya waktu bisa diputar ke masalalu aku ingin kembali ke masa kecil ku, dimana aku bisa merasakan nikmatnya suapan nasi dari tangan lembutmu Mah, merasakan hangatnya pelukan tanpa rasa malu diejek oranglain, dan basahnya pipi kanan kiri dan kening karena ciumanmu sebelum pergi ke sekolah. ah, semuanya terlalu terkenang jelas di memoriku, ga pernah ilang begitu saja dari ingatanku.
     Mah, Pah, aku takut ketika melihat kalian sedang tertidur, aku takut banget kalian ga bisa bangun lagi, ga bisa melihat senyum kalian lagi, ga bisa menyicipi masakan buatan kalian lagi, dan ga bisa denger suara kalian lagi.
Mah, Pah, tetep disampingku yah temenin hari-hariku, aku butuh kalian.
Mah, Pah entah kenapa bibir ini selalu kelu saat mau bilang "aku sayang mamah dan papah karena Allah" tapi aku yakin Allah tau perasaanku "aku sayang kalian". Love you mah,pah.

*Ya Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Lindungilah ke dua orang tuaku, masukanlah mereka kedalam surga-Mu, bila nanti orang tuaku telah tiada luaskanlah kuburannya, ringankanlah siksa kubur dan jauhkanlah dari siksa api neraka (aamiiinnn)*