Friday 24 March 2017

Prolog #Cerbung1

#Cerbung1


Berjuang bersama dari nol dan keharusan realistis saat berjuang bersama

Bismillahirohmanirohi.
Belajar.
setiap orang pasti belajar mengenai apapun untuk mengetahui dari yang tidak tahu..
Belajar atau pendidikan ada tiga jalur pendidikan yaitu formal, non formal dan in formal.
Belajar formal dilakukan secara terstruktur dan berjenjang mulai dari tingkatan pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Biasanya pendidikan formal identik dengan bangku sekolah.
Belajar non formal dilakukan secara tersetruktur dan berjenjang namun selain tingkatan di atas misalkan taman kanak-kanak.
Sedangkan in formal dilakukan oleh lingkup keluarga atau lingkungan. Biasanya pembelajaran non formal di dapat dari pengalaman.

Iyaa pengalaman.
yang setiap orang dapatkan berbeda.
Karena aktivitas yang berbeda.
Pengalaman yang bisa di dapat di mana saja ketika kamu sadar.

Sedikit berbagi..
Menulis pengalaman bukanlah hal yang gampang.
Kadang kamu harus mengetahui mana yang harus di bagi dan mana yang harus terpendam.
Aku lebih tertari berbagi tentang 'kegalauan, kebaperan, semacam cinta-cintaanlah' dari pada ke ceriaan atau berbau kontrovesi yang sekarang ini sedang beredar bahkan berita-berita yang seharusnya kalian tau kebenarannya.

Kenapa sih lebih memilih berbagi cinta-cintaan?
Entahlah seperti ada motivasi sendiri supaya nanti 'engga gitu lagi'.
Jujur sebenernya pengalaman bercinta saya sangat sedikit, cuma sifat yang emosional, terlalu berperasaanlah membuat seolah olah saya ahli di dalamnya.. haha

Sebelumnya saya minta maaf kepada yang bersangkutan karena ceritanya saya kulik-kulik dikit. ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š
Teriimakasih telah menghadirkan sebuah pengalaman baru.
Yang diberi nama
'Berjuang bersama dari nol dan keharusan realistis saat berjuang bersama.'

Monday 13 March 2017

Untuk negeriku.

bersatu menuju pembangunan negri

Egoku, Egomu, Ego bersama
tentang negriku

kotor
layaknya lumpur
jiwa jiwa bermuka dua bermunculan di negri ini

katanya
eh katanya
proses yang berbelit belit kaya benang kusut
jadi alasan

mengiming imingkan pembangunan,
publik lelah di gerundung gelisah..

mengatas namakan pembangunan,
Menyingkirkan ego kemanusiaan,
Demi sebagaian jiwa

negeriku satu namun tak bersatu
Tubuhnya satu tapi beribu komando

ada segelintir orang memainkan permainan
ada segelitir yang mementingkan dirinya
melupakan janji nya
janji kepada rakyat
janji kepada Tuhannya


Cukup..
Negri nan makmur ini di gembosi oleh segelintir orang

Cukup
Negri nan kaya ini di bohongi oleh kantong kantong berlambangkan rupiah
demi kerakusan seseorang..

heyy..
Profesor, Doktor, dan insinyur
kemana mereka?
kemana ilmu mereka ketika duduk di kursi panas politik?

ah.. yaa yaa yaaa
mereka telah mengunakan ilmunya untuk menyusun rencana
namun apa yang terjadi??

proyek mewah sekalipun tak akan terlihat mewah jika masih ada segelintir orang serakah di dalamnya..

ayoolahh.. ayo..
ini negri kitaa..
singkirkan egoo egoo batu..

bersatulah demi pembangunan negri..

Rumah, aku kembali.

Rumah..

Setiap orang pasti memiliki tempat untuk kembali, seperti rumah..
Rumah diibaratkan bangunan kokoh untuk bertahan dari panas, terik, hujan, dan angin.
Biasanya rumah memiliki penghuni,
Entah sedikit atau banyak.
Saling mengenal atau tidak.
Sepi atau ramai.
Hangatt atau dingin
Namun mereka berada dalam satu rumah..
Layaknya yang sering bertemu dan berkumpul bersama, mereka saling memahami karakter dan sifat masing-masing.
Di dalam rumah banyak aktifitas yang bisa dijalankan, bersama orang orang terdekat dan yang mendekatkan.
Mereka disebut keluarga.

Rumah yang aku maksud bukan hanya sekedar bangunan..
Namun lebih dari sekedar bangunan..
Rumah yang tak hanya satu.
Entah ada berapa rumah yang dimiliki.
Aku telah meninggalkannya terlalu jauh dalam waktu lama.


Kini aku kembali ke rumah..
Siapapun, sejauh apapun akan pergi..
akan kembali ke rumah, dalam kondisi berubah.

Berubah?
Iyaa itu wajar..
Setiap orang tidak dapat menerima dirinya sendiri dalam kondisi tetap.
Pasti akan selalu ada perubahan..

Bulshitt..
Jika ada yang bilang mau jadi "apa adanya tanpa perubahan"
Setiap orang pasti akan menuntut secara perlahan..
Untuk kebaikan dirinya dan sekelilingnya.

Aku kembali ke rumah.
Ke tempat semula memulai semuanya..
Bersama orang-orang terdahulu.
Haha disini..
Tak perlu lagi berpura-pura untuk tersenyum.
Kini aku menjadi diriku.

Aku kembali ke rumah.
Setelah berkelana dibalik kemudi yang mereka bilang tak punya tujuan.
Haha
Bukan tak punya tujuan, tapi tujuan tersebut tak sempat dicapainya.

Aku kembali ke rumah..
Menyerah sebelum waktunya.
Karena paham resiko terlalu besar.
Mungkin..
Setelah punya senjata yang ampuh, dan trik yang jitu..
Aku berkelana kembali.

Thursday 9 March 2017

Planet mars

Jum'at, 10 maret 2017, 00:28am

Planet mars.
(Aku ingin ke sana)


Dua kata itu menginggatku pada seseorang yang beberapa waktu lalu sering menuliskannya di salah satu sosial media.

Awalnya tak mengerti apa maksud dari dua kata tersebut, hingga pada akhirnya ku memberanikan diri untuk menanyakannya.
Dalam sebuah perjalanan bersama dia, seorang perempuan yang sekarang jauh lebih kuat dan lebih bisa mengatur diri, salut.

"Kenapa kamu suka ke planet mars?"
"Disana sepi, engga ada orang yang ganggu dan merasa ke ganggu. Enak aja kayanya kalo ada di tempat kaya gitu" Jawabnya singkat

Pada saat itu aku hanya menganggap ucapan itu hal sepele, karena 'aku engga ada di posisi dia'.

Posisi jatuh, tapi sadar harus bersikap bagaimana namun belum mampu naik satu tingkat dari yang dia pijak..
ucapan dari orang-orang terdekat hanya sebagai peneduh sesaat.
Kekuatan terbesar ada dalam dirinya dan orang tepercayanya.


Pada masa itu ia..
Mungkin sering dibilang 'lebai', karena hal seperti itu saja tak mampu.
Mungkin sering dibilang 'yaudahlah tinggal jalani prosesnya. Bentar ko prosesnya.'
Dan sering orang bosen mendengarkan apa yang ia keluh kesahkan..
Bahkan ia pun terkadang tak mendengarkan apa yang sekelilingnya ucapkan, padahal itu demi kebaikan dirinya.

Iyaa engga ada yang bisa menambah kekuatannya dan kepercayaannya..
Selain dirinya dan orang tepercayanya.


Kalian tau?
Aku salut sama dirinya.
Kalo emang di tanya 'siapa sih yang mau hidup di planet mars?. Sepi, sendirian gitu?. Haha ya pasti ga akan ada yang mau.


---
Perasaan ga ada yang tau, seberapa kuat dan hebatnya orang tersebut melaluinya..
Dan ada kalanya orang akan tertawa akan tersenyum.

Monday 6 March 2017

Back to habit

Hari ini, senin 6 Maret 2017.

Setiap orang pasti berubah, entah perubahan baik ataupun perubahan kurang baik. Semua itu tergantung manusia tersebut mau merubahnya ke arah mana. Namun tak dapat di pungkiri setiap orang pasti ingin merubah dirinya ke arah perubahan baik..

Biasanya orang akan merubah dirinya ke arah perubahan baik, jika ada hal yang membuatnya jatuh, terpuruk.
Yaaa ga masalah sih..
Yang jelas itu adalah lebih baik..

Daaaaaan...
Biasanya orang akan merubah dirinya ke arah perubahan kurang baik, jika dia sedang bahagia, sedang menikmati hidup.

Yaa itu versi dan pemahaman saya..
Tapi ga jarang yang jatuh, terpuruk malah merubah dirinya ke arah perubahan kurang baik ataupun sebaliknya..

Lagii lagii semua tergantung pikiran, lingkungan, dan apa yang dilihat, dibaca.

---
Tepat di hari ini..
Perubahan ke arah baik beserta perubahan kurang baik datang..

Senang sekaligus sedih..
Senang karena hal pernah dulu dilakukan kembali, saat memulainya diiringi dengan rasa beku, malu, dag dig dug, terenyuh, dan bersyukur.
Entahlah, apa karena ku mencobanya sendirian atau karena emang rasa pertama kalinya begitu..
Yaaa silahkan cobalah..
Kurasa..
Siapapun yang baru mencobanya pertamakali..
pasti merasakan hal yang sama, seperti yang kurasakan.

Sedih..
Karena dalam melakukan hal tersebut kembali, aku mencoba berjalan lurus dan berbelok tergantung suasana hati.
Yang kurasa dapat diselesaikan dalam waktu 15 menit, kini memakan waktu 1 hingga 2 jam.

Aku menghabiskan waktu dijalan.
Mungkin benar yang orang lain pernah ucapkan "perjalanan jauh sendirian itu menyenangkan. Kamu dapat menikmatinya, versi kamu" Pilihan ada di balik kemudi, lanjut atau berhenti ada di seberapa lama kamu ingin pergi.

Tapiii..
Engga gitu caranyaa..
Seperti ga punya tujuan padahal sudah memilih, memilih mana yang harus di lewati.
Dan tujuannya adalah pulang.

Hmm..
Harapku..
kelak ada teman sepemikiran, sejalan sehingga aku tak melakukannya sendiri dan pergi tak terlalu lama.

-senang melihat senyum dibalik kelelahan-