Monday 13 March 2017

Rumah, aku kembali.

Rumah..

Setiap orang pasti memiliki tempat untuk kembali, seperti rumah..
Rumah diibaratkan bangunan kokoh untuk bertahan dari panas, terik, hujan, dan angin.
Biasanya rumah memiliki penghuni,
Entah sedikit atau banyak.
Saling mengenal atau tidak.
Sepi atau ramai.
Hangatt atau dingin
Namun mereka berada dalam satu rumah..
Layaknya yang sering bertemu dan berkumpul bersama, mereka saling memahami karakter dan sifat masing-masing.
Di dalam rumah banyak aktifitas yang bisa dijalankan, bersama orang orang terdekat dan yang mendekatkan.
Mereka disebut keluarga.

Rumah yang aku maksud bukan hanya sekedar bangunan..
Namun lebih dari sekedar bangunan..
Rumah yang tak hanya satu.
Entah ada berapa rumah yang dimiliki.
Aku telah meninggalkannya terlalu jauh dalam waktu lama.


Kini aku kembali ke rumah..
Siapapun, sejauh apapun akan pergi..
akan kembali ke rumah, dalam kondisi berubah.

Berubah?
Iyaa itu wajar..
Setiap orang tidak dapat menerima dirinya sendiri dalam kondisi tetap.
Pasti akan selalu ada perubahan..

Bulshitt..
Jika ada yang bilang mau jadi "apa adanya tanpa perubahan"
Setiap orang pasti akan menuntut secara perlahan..
Untuk kebaikan dirinya dan sekelilingnya.

Aku kembali ke rumah.
Ke tempat semula memulai semuanya..
Bersama orang-orang terdahulu.
Haha disini..
Tak perlu lagi berpura-pura untuk tersenyum.
Kini aku menjadi diriku.

Aku kembali ke rumah.
Setelah berkelana dibalik kemudi yang mereka bilang tak punya tujuan.
Haha
Bukan tak punya tujuan, tapi tujuan tersebut tak sempat dicapainya.

Aku kembali ke rumah..
Menyerah sebelum waktunya.
Karena paham resiko terlalu besar.
Mungkin..
Setelah punya senjata yang ampuh, dan trik yang jitu..
Aku berkelana kembali.

No comments:

Post a Comment