Tuesday 20 May 2014

WAWASAN NUSANTARA



Abstrak
Wawasan nusantara adalah cara pandang terhadap suatu kondisi bangsa. Aspek yang terdapat pada wawasan nusantara yaitu fisik atau wilayah dan sosial. Fisik atau wilayah Indonesia terdiri dari sejumlah pulau sehingga sering disebut wilayah kepulauan dan berdampak pada prilaku seseorang. Sedangkan sosial yaitu bergantuk pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan Hankam yang sedang berlangsung saat ini. Dari kelima aspek tersebut yang paling berkuasa saat ini adalah ekonomi, karena ekonomi makro dapat mengendalikan politik dan hukum. Pada mulanya kehidupan Negara ditentukan oleh Hukum lalu di bawahi dengan Ekonomi san Politik. Ekonomi dan politik berada sejajar karena Hukum seharusnya tidak bisa dikendalikan oleh ekonomi maupun politik. Ekonomi, politik dan Hukum, ketiga aspek tersebut tidak sembarangan dijadikan aspek tetapi mempunyai makna contoh Hukum yaitu mengatur Negara menjadi tertib, Ekonomi yaitu berkaitan dengan tujuan Negara atau kesejahteraan, sedangkan Politik yaitu berkaitan dengan kekuasaan. Negara lain bisa maju karena telah menerapkan dan melaksanakan aspek ini dengan baik.
Antara kondisi fisik dan sosial pasti akan terjadi perbedaan, perbedaan itu memang di perlukan oleh wawasan nusantara agar terwujudnya kesatuan.

Pendahuluan
A.    Latar belakang wawasan nusantara
1.      awasan nusantara      =       wawasan nasional
2.      Nasional       =     beraneka ragam kehidupan
3.      Keanekaragaman    =     wawasan beragam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dipengaruhi oleh kebenaran hakiki dari Tuhan dan akal pikir yang menumbuhkan perbedaan.
4.      Untuk mewujudkan cara pandang berbangsa dan bernegara perlu diperhatikan:
a.       Bumi atau ruang bangsa.
b.      Jiwa, tekad dan semangat manusia atau rakyat.
c.       Lingkungan sekitar.
5.      Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategi dengan pengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

B.     Teori kekuasaan wawasan nusantara
1.      Paham Kekuasaan
a.       Machiaveili, XVII à The Prince
b.      Napoleon Bonaparte, XVII à perang total seluruh kekuasaan Nasional
c.       Jendral Clausewitz, XVII à perang kelanjutan politik
d.      Feverbach dan hegel, XVII à keberhasilan ekonomi dan melakukan ekspansi à kolonialisme dan imperalisme à VOC
e.       Lenin, XIX à perang atau pertumpahan darah atau revolusi di seluruh dunia adalah sah à G30SPKI
f.       Lucian W. Pye & Sidney à political culture and political development (kemajuan berakal  pada kebudayaan)
2.      Teori Geopolitik
a.       Fredrich Ratzel à prtumbuhan, kekuasaa , unggul, Mencari.
b.      Ruddf Kjellien à satuan biologis, sistem politik, kebutuhan kedalam dan keluar.
c.       Karl Haushofer à Imperium daratan mengajar imperium maritim imperialism, strategi perbatasan.
d.      Sir Halford Marchinder à penguasaan daerah jantung (Eurasia, Eropa, dan Asia)
e.       Sir Walter Ralegh and Alfred Thyer Mohan à Wawasan Bahari
f.       W. Micthel, A. Saversky, Giulio Douhet and John friderik Charles Fuller à wawasan dirgantara
g.      Nicholas J. Spykman à wawasan kombinasi, darat, maritime dan dirgantara.

C.     Dasar Pemikiran Wawasan Nusantara
1.      Latar belakang pemikiran berdasarkan Falsafah Pancasila
2.      Latar belakang pemikiran aspek kewilayahan nusantara
3.      Latar belakang pemikiran aspek sosial budaya bangsa Indonesia
4.      Latar belakang pemikiran aspek kesejahteraan bangsa Indonesia

D.    Implementasi Wawasan Nusantara
1.      Aspek Fisik Kewilayahan
2.      Aspek sosial, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam

E.     Prospek Implementasi Wawasan Nusatara
1.      Global paradox memberikan pesan bahwa Negara harus mampu memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
2.      Borderless Word dan the End Of National State mengatakan bahwa batas wilayah geografi relative tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tersebut. Selanjutnya pemerintah daerah perlu di beri peranan yang lebih berarti.
3.      Laster Thurow dalam bukunya The Future Of Capitalism memberi gambaran bahwa strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu (kelompok) dan masyarakat banyak serta antara Negara maju dan Negara berkembang.
4.      Hezel Handerson dalam bukunya Building Win Win World mengatakan bahwa perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi menjadi masyarakat dunia yang bekerja sama memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta mewujudkan pemerintahan yang lebih luas demokratis.
5.      Ian Marsion dalam bukunya The Second Curve menjelaskan bahwa dalam era baru timbul adanya peran pasar, konsumen, dan teknologi baru yang lebih besar yang membantu terwujudnya masyarakat baru.

F.      Keberhasilan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara menjadi pola dalam cara berfikir, bersikap dan bertindak dalam menyikapi dan menangani kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara:
1.      Mengerti, memahami dan menghayati hak dan kewajiban warga Negara serta hubungan warga Negara dengan Negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
2.      Mengerti, memahami dan menghayati bahwa didalam menyelenggarakan kehidupan Negara memerlukan konsepsi Wawasan Nusantara, sehingga sadar sebagai warga Negara yang memiliki Wawasan nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional.

Analisis
Wawasan nusantara sama seperti wawasan nasional yaitu bagaimana cara masyarakat Indonesia melihat kondisi bangsa saat ini yang multikultur. Wawasan nusantara diperlukan untuk mengenali diri bangsa Indonesia berarti masyarakat yang mengenali diri bangsa Indonesia akan mengetahui segala macam yang berkaitan dengan Indonesia.
Adapun jika kita sebagai warga Negara mengetahui setiap yang berkaitan dengan Bangsa Indonesia maka kita mengetahui apa kelemahan Bangsa Indonesia. Berikut ini beberapa kelemahan Bangsa Indonesia:
1.      Malas à karena sumber daya alam yang berlimpah mengakibatkan warga Negara terlalu bergantung pada kekayaan alam yang ada sehingga tidak memanfaatkan atau mengolahnya secara maksimal.
2.      Tidak disiplin atau tidak efisien à tidak bisa menghargai waktu dengan baik.
3.      Boros à karena sumber daya alam yang melimpah, mereka tidak mementingkan bagaiman kedepannya, mereka hanya melihat apa yang ada di depan mata.
Pola berfikir dalam menyikapi dan menangani kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yaitu mengerti, memahami, menghayati lalu mengamalkan. Apabila salah satu diantarannya tidak di terapkan maka tidak akan berjalan dengan baik. Contohnya menghayati tanpa memahami dalam kegiatan solat, maka solat tersebut tidak akan mengerti maknanya untuk apa solat.

Kesimpulan
Wawasan nusantara sangat penting bagi warga Negara, karena berkaitan dengan cara pandang warga Negara terhadap negaranya. Aspek yang berkaitan dengan wawasan nusantara ada dua yaitu Aspek Fisik dan Aspek Sosial, yang terjadi pada kondisi fisik dan sosial yaitu perbedaan yang diperlukan untuk terwujudnya kesatuan. Adapun kelemahan bangsa Indonesia yaitu malas, boros, dan tidak disiplin atau tidak efisien.

No comments:

Post a Comment